Palembang: Pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) pada kuartal III/2023 mencapai 5,08% (year-on year/YoY). Angka ini relatif lebih tinggi ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,94 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (SPS) Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumsel pada kuartal III/2023 meningkat jika dibandingkan kuartal II/2023 sebesar 2,39 persen.

“Neraca perdagangan Sumsel surplus 1,19 Miliar dolar Amerika pada kuartal III/2023 atau konstruksi sebesar 41,43% (YoY). Beberapa komoditas unggulan ekspor provinsi Sumsel yaitu bahan bakar mineral, bubur kayu (pulp), karet, minyak dan gas,” kata Wahyu, Sabtu, 11 November 2023.

Ada sejumlah catatan yang menjadi faktor perekonomian Sumsel tumbuh stabil. Antara lain produksi padi secara YoY naik 11,03 persen, dan secara q-to-q juga naik 13,53 persen. Kemudian, produksi karet (untuk SIR 10 dan SIR 20) secara YoY naik sebesar 0,87 persen.

Ia membeberakan realisasi pengadaan semen secara YoY naik sebesar 3,80 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita secara YoY naik 20,10 persen.

“Juga realisasi belanja modal pemerintah secara YoY naik sebesar 99,67 persen, dan secara q-to-q naik sebesar 50,83 persen,” jelasnya.

Wahyu mengatakan sektor pertambangan memberikan kontribusi pertumbuhan cukup tinggi yakni 10,23 persen. Kemudian, sektor transportasi sebesar 5,88 persen, dan sektor akomodasi dan makanan mencapai 12,93 persen.

“Pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,33 persen,” ungkapnya.

BPS juga mencatat tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Sumsel turun 0,52 persen pada Agustus 2023 atau berada pada 4,11 persen, bila dibandingkan pada Agustus 2022 sebesar 4,63 persen. 

Wahyu juga mengungkapkan perbaikan kondisi Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang tercatat sebesar 5,08 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan III/ 2023.

“TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah,” ujarnya.

Sumber : Medcom.id

Share.
Exit mobile version