SUMATERA BARAT, PALPOS.ID – Pariwisata Sumatera Barat tahun 2022 menampilkan keindahan air terjun yang mengalir bebas dari tebing setinggi 50 meter.
Air terjun ini dikenal sebagai Gadih Ranti, yang membelah permukaan air di bawahnya dan menciptakan buih-buih kecil yang menambah pesonanya.
Keistimewaan lokasi ini terletak pada variasi dan tingkatan air terjun yang beragam.
Air Terjun Gadih Ranti mungkin belum begitu terkenal di kalangan wisatawan, namun begitu Anda tiba di sini, Anda mungkin akan kembali berulang kali.
Tempat ini menghadirkan keindahan alamnya dan juga pesona air terjun itu sendiri.
Di sekitar air terjun ini, tumbuhan hijau tumbuh subur, menambahkan keasrian lokasi tersebut.
Aliran air di area ini tidak terlalu deras, sehingga pengunjung dapat dengan aman menikmati bermain air.
Selain itu, ada sebuah kolam pemandian bernama Gadih Ranti yang terletak di atas air terjun, yang menambah daya tarik tempat ini.
Air terjun Gadih Ranti dikelilingi oleh beberapa air terjun kecil di sekitarnya, dan selama perjalanan menuju lokasi, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam perbukitan yang indah serta udara yang segar.
Selain kejernihan dan kesegaran airnya, terdapat juga cerita lokal yang menarik di tempat ini.
Menurut cerita masyarakat setempat, dulu ada seorang gadis bernama Gadih Ranti yang memiliki kecantikan dan rambut panjang.
Gadih Ranti sering mandi di kolam ini. Selain itu, Gadih Ranti juga memerintah daerah tersebut, membangun berbagai monumen dan fasilitas masyarakat, seperti istana, masjid, dan prasasti.
Legenda ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang ingin mengunjungi air terjun ini, menjadikannya terkenal di Kabupaten Agam dan sekitarnya.
Lokasi Air Terjun Gadih Ranti terletak di Nagari Tanjung Sari, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Akses ke air terjun ini dapat ditempuh melalui perbatasan Jorong Dama Gudang dan Jorong Arikia, tidak jauh dari Danau Maninjau.
Lokasi wisata ini berjarak sekitar 1,6 km dari Jalan Raya Lubuk Basung-Maninjau.
Untuk mencapai lokasi, Anda perlu melalui jalan Sao-Arikia dan kemudian melanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 500 meter.
Disarankan membawa kendaraan roda dua, tetapi jika memungkinkan, mobil juga bisa digunakan, meskipun Anda perlu berjalan lebih jauh untuk mencapai tempat wisata ini.*
Sumber : Palpos