Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa pemerintah serius akan terus menggalakkan pembangunan di Sumatra, salah satunya membangun jalan tol sepanajang 2.800 kilometer jalan tol.
Menurutnya, dengan mewujudkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) akan berdampak positif terhadap daya saing masyarakat yang diharapkan akan makin baik.
“Di Pulau Sumatra ini akan kami bangun kurang lebih 2.800 km jalan tol untuk backbonenya sendiri, untuk koridor utama itu kurang lebih 1.800 km dan kami harapkan dengan pembangunan ini akan ada kecepatan mobilitas barang dan jasa. sehingga daya saing makin baik,” katanya saat peresmian yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (26/10/2023).
Orang nomor satu di Indonesia itu pun memberi contoh, melalui kehadiran infrastruktur pulau di barat Indonesia itu memberikan efisiensi dan efektivitas dalam mendorong produktivitas dan mobilitas mastarakat.
Misalnya, dia mengatakan apabila dulu dari Palembang menuju Lampung memakan waktu 10—12 jam, dengan dibangunnya jalan tol maka waktu tempuh dapat dipangkat hingga menjadi 3,5 jam untuk menghubungkan dua kota tersebut. Meski begitu, Presiden asal Surakarta itu mengatakan bawah kebutuhan infrastruktur di Sumatra masih harus untuk ditingkatkan. Jokowi pun memberikan perbandingan bahwa selama periode kepemimpinannya telah terbangun 2.040 km jalan tol baru serta 780 km jalan tol yang lama telah diresmikan.
“Artinya baru 2800 km jalan tol yang dimiliki Indonesia. Padahal, China sudah memiliki 280.000 km, sedangkan kita hanya 2.800 betapa masih sangat jauh daya saing kita. Itu yang ingin dikejar agar kita bisa bersaing dengan Negara lain,” imbuhnya.
Dia pun mendorong bahwa infrastruktur di seluruh provinsi harus terus ditingkatkan, untuk anggarannya pun, kata Jokowi bisa dengan menggunakan APBN, menggunakan dana dari BUMN, atau bisa dibangun melalui swasta.
Presiden Ke-7 RI itu pun mengaku dalam peresmian ruas jalan Tol Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), maka kehadirannya akan meningkatkan produktivitas masyarakat setempat.
Kepala Negara pun mengaku Jalan Tol Simpang Indralaya- Prabumulih yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) di Sumatera Selatan yang dibangun sejak 2019 memiliki panjang 64,5 kilometer dan menghabiskan anggaran hingga Rp12,5 triliun.
“Pada hari ini Alhamdulillah, jalan tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer telah selesai dan segera dioperasikan. Ini sudah dibangun sejak 2019,” katanya.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun menjelaskan alasan pembangunan jalan tol Indralaya-Prabumulih memakan waktu yang cukup panjang, sebab dalam pengerjaan infrastruktur tersebut. Jalan yang akan dilintasi memiliki medan yang cukup sulit. Oleh sebab itu, dia menyebut bahwa biaya investasi untuk pembangunan jalan tol Indralaya-Prabumulih ini mencapai Rp12,5 triliun.
“Memang medannya bukan medan yang gampang di Palembang, Lampung ini, utamanya di Sumatra Selatan. Dan biaya investasi untuk pembangunan sepanjang 64,5 kilometer ini adalah Rp12,5 triliun. Ini investasi memang besar,” jelasnya.
Presiden Ke-7 RI itu pun berharap keberadaan jalan tol Indralaya-Prabumulih ini dapat memberikan manfaat bagi negara dan produktivitas masyarakat. Terlebih, jalan tol ini akan dikoneksikan ke kawasan perkebunan hingga wisata sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Manfaat bagi masyarakat itu akan sangat luar biasa kalo kita bisa menaikkan produktivitas. Artinya apa? Jalan tol ini harus disambungkan dengan kawasan pertanian, sambungkan dengan kawasan wisata, sambungkan dengan kawasan perkebunan, sambungkan dengan kawasan industri. Ini manfaatnya akan sangat besar sekali,” pungkas Jokowi.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meresmikan pengoperasian Bandara Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (25/10/2023). Dia berharap keberadaan bandara tersebut dapat meningkatkan jumlah wisatawan ke Pulau Mentawai, khususnya yang gemar surfing atau berselancar.
Dikatakan, Bandara Mentawai menggantikan Bandara Rokot Sipora yang hanya bisa di darati oleh pesawat Cessna yang kapasitanya 12 orang. Sedangkan, Bandara Mentawai memiliki panjang runway 1.500 meter dengan lebar 30 meter.
“Dan pesawat ATR sudah bisa mendarat di Pulau Mentawai saat ini. Kita harapkan dengan bisa turun pesawat ATR turis akan semakin banyak ke Pulau Mentawai, utamanya yang senang surfing,” tandas Jokowi, Rabu (25/10/2023).
Sumber : Kabar24