Bisnis.com, PALEMBANG – Lembaga peneliti International Center for Research of Agroforestry (ICRAF) Indonesia menilai Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) patut mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi hijau atau green growth plan dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumsel 2025-2045.
Pembauran ekonomi hijau dalam rencana pembangunan 20 tahun mendatang diproyeksi mampu menjadi kekuatan perekonomian Sumsel yang juga ramah lingkungan dan inklusif secara sosial.
Green Growth Planning and Policy Specialist ICRAF Indonesia, Feri Johana mengatakan setidaknya terdapat empat hal yang diperlukan untuk pembangunan Bumi Sriwijaya yang berkelanjutan.
Masing-masing yaitu penerapan pembangunan komprehensif dan berkelanjutan melalui pertumbuhan ekonomi hijau, integrasi rencana pembangunan dengan rencana tata ruang, perhatian rencana pembangunan terhadap isu yang relevan dan berkemungkinan ditemui di masa mendatang, serta perhatian pada isu spesifik yang menjadi ciri wilayah.
“Seperti potensi lahan gambut dan optimalisasi daya dukung wilayah,” kata dia, Kamis (7/12/2023).
Tidak hanya itu, dia menilai bahwa Sumsel juga perlu terus mengenjot pengembangan sektor berbasis lahan sebagai kekuatan ekonomi wilayah.
“Upaya yang bisa dilakukan meliputi optimalisasi sumber daya alam melalui peningkatan produktivitas dan hilirisasi yang memperhatikan karakteristik spesifik wilayah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Sumsel Supriono menuturkan penyusunan RPJPD di masa sekarang sudah seyogyanya mempertimbangkan perencanaan untuk dinikmati hingga 20 tahun ke depan.
Menurutnya, perlu diturunkan program yang lebih luas untuk kondisi dan tantangan yang ada di Sumsel saat ini dan kedepannya.
Supriono juga memandang dengan adanya implementasi ekonomi hijau dapat mendorong adanya praktik budidaya masyarakat yang sesuai dengan tata ruang.
“Melalui perencanaan jangka panjang yang menjunjung penerapan ekonomi hijau, masyarakat bisa mendorong praktik budidaya yang sesuai tata ruang dan daya dukung wilayah serta pemanfaatan lahan tidur dengan praktik agroforestri,” jelasnya.
Sumber : SUMATRA