APA dibentuk pada 1974 sebagai wujud keinginan kolektif dari pelabuhan-pelabuhan di ASEAN untuk membina persahabatan, memperluas dukungan dan kerja sama untuk memajukan kepentingan pelabuhan. APA Meeting merupakan forum penting dalam asosiasi ini, sebagai tempat bagi para pejabat pelabuhan terkait untuk bertemu dan berbagi pengalaman dalam pengembangan, pengoperasian dan pengelolaan pelabuhan, serta promosi/fasilitasi kerjasama antar pelabuhan ASEAN.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Antoni Arif Priadi, Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Pelindo Ihsanuddin Usman, Chairman ASEAN Ports Association Bui Van Quy, serta 55 orang delegasi dari 9 negara anggota asosiasi kepelabuhanan di wilayah Asia Tenggara.
Dalam sambutannya pada pembukaan acara, Antoni menyampaikan bahwa Indonesia secara aktif bekerja sama dengan mitra ASEAN untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi pelabuhan.
“Kolaborasi antar anggota ASEAN Ports Association berpotensi menawarkan banyak manfaat bagi negara dan wilayah secara keseluruhan, terutama untuk meningkatkan konektivitas, efisiensi logistik, safety dan security, knowledge transfer, keberlanjutan lingkungan dan inovasi,” tambah Antoni.
Pada kesempatan yang sama, Bui Van Quy mengatakan kawasan Asia Tenggara berhasil pulih lebih cepat dari dampak pandemi dibandingkan tren global, meskipun pemulihannya tidak seragam di seluruh kawasan atau di setiap negara.
“Untuk menghadapi tantangan maritim saat ini dan kedepan, ASEAN fokus kepada inovasi digital, dekarbonisasi, dan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mempercepat pola pertumbuhan dan menjadi pusat regional terkemuka dalam perdagangan global,” tambahnya.
Sementara itu, Ihsanuddin Usman menyampaikan pentingnya konsentrasi pembahasan pada beberapa bidang utama untuk kolaborasi yaitu peningkatan konektivitas, pengurangan biaya logistik dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi.
“Wilayah ASEAN berada pada posisi yang strategis, penuh dengan tantangan dan peluang. Konektivitas, pengurangan biaya logistik, dan upaya mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan merupakan aspek penting yang menyatukan kita semua. Industri pelabuhan memainkan peran penting dalam upaya tersebut, dan saya yakin dengan bekerja sama, kita dapat mencapai kemajuan besar dalam mencapai tujuan bersama. Hal ini juga senada dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo pada KTT ASEAN bulan September lalu yaitu jangan jadikan kapal ASEAN sebagai arena rivalitas, namun jadikan ruang untuk bertumbuh, kerja sama untuk menciptakan kesejahteraan, menciptakan stabilitas, yang bermanfaat tidak hanya bagi wilayah tetapi juga bagi dunia,” tambah Ihsanuddin.
Kegiatan ini diisi dengan sejumlah sesi diskusi dan presentasi mengenai topik-topik seperti kinerja pelabuhan, keamanan pelabuhan, digitalisasi dan keberlanjutan, serta inovasi pelabuhan. Selain berbagi best practice, pertemuan ini juga memberikan kesempatan untuk mempererat hubungan di antara para delegasi.
Selain itu, para delegasi akan diajak untuk mengunjungi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang disiapkan untuk menjadi jangkar dalam membangun konektivitas pariwisata di Indonesia, kemudian menyambangi Desa Penglipuran, desa binaan Pelindo yang pada bulan Oktober lalu mendapat penghargaan pariwisata berkelanjutan dan terpilih menjadi salah satu desa wisata terbaik dunia versi The United Nation World Tourism Organization (UNWTO). Pelindo berharap dapat mewujudkan sinergi antara kegiatan pariwisata dan pelabuhan dalam membangun ekosistem untuk meningkatkan konektivitas Indonesia dengan negara-negara ASEAN.
“Mari manfaatkan momen APA Meeting ke-47 ini untuk semakin memperkuat ikatan dan kerja sama antar pelabuhan ASEAN. Saya yakin bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik,” tutup Ihsanuddin.(*)
Sumber : Tempo.co