Berbicara soal Sumatera Utara (yang benar ditulis Sumatra Utara), hal yang langsung terbayang di benak pikiran adalah Danau Toba. Namun tak hanya itu, saat liburan ke Sumut detikers juga wajib melihat langsung rumah adat Sumatera Utara, yakni Rumah Bolon.
Sebenarnya, rumah adat Sumatera Utara terdiri dari berbagai macam, mulai dari Rumah Adat Karo, Rumah Adat PakPak, Rumah Adat Melayu, Rumah Adat Nias, Rumah Adat Mandailing, Rumah Adat Angkola, hingga Rumah Adat Simalungun. Namun kali ini detikSumut akan fokus membahas Rumah Bolon yang punya ciri khas.
Ingin mengetahui lebih jauh tentang Rumah Bolon? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Mengenal Rumah Bolon
Mengutip buku Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, dan Senjata Tradisional karya Penerbit Cif, Rumah Bolon adalah rumah pertemuan keluarga besar. Rumah ini juga dapat digunakan sebagai tempat kegiatan musyawarah adat.
Rumah ini berbentuk panggung dengan ketinggian sekitar 1,5 meter di atas permukaan tanah. Fungsi utamanya adalah agar masyarakat dapat menyimpan hewan peliharaan seperti kambing atau ayam di bagian kolong rumah.
Bahan bangunan Rumah Bolon terbuat dari kayu dengan bentuk persegi panjang berukuran 10-20 meter. Sementara itu, atap Rumah Bolon berbentuk segitiga dan terbuat dari ijuk.
Uniknya, di bagian pucuk atap Rumah Bolon terdapat tanduk kerbau. Hal ini melambangkan sebagai ‘kerbau berdiri tegak’ yang artinya rumah adat tersebut mereka anggap sebagai kerbau yang sedang berdiri tegak.
Bagian-bagian Rumah Bolon
Di dalam buku Mengenal Rumah Adat Nusantara oleh Mia Siti Aminah, berikut bagian-bagian di dalam Rumah Bolon.
1. Filosofi Tri Tunggal Benua
Rumah Bolon terdiri dari tiga bagian yang disebut tri tunggal benua. Simak penjelasannya berikut ini:
- Atap rumah atau benua atas yang dipercaya sebagai tempat para dewa.
- Lantai dan dinding atau benua tengah ditempati oleh manusia.
- Kolong rumah atau benua bawah yang dipercaya sebagai tempat kematian. Pada zaman dahulu, bagian tengan rumah tidak memiliki kamar. Jadi untuk masuk ke dalam rumah harus menaiki tangga dari kolong rumah. Umumnya, anak tangga terdiri dari lima hingga tujuh buah.
2. Tiang
Tiang pada Rumah Bolon terletak di dekat pintu (basiha pandak). Tiangnya berbentuk bulat panjang yang berfungsi menyangga bagian atas, khususnya landasan rumah.
3. Balok
Balok bentuknya lebih tebal daripada papan. Fungsi dari balok ialah untuk menghubungkan semua tiang yang disebut dengan rassang. Balok ini dapat menyatukan tiang depan, belakang, serta sisi kanan dan kiri rumah. Agar kuat, balok ditopang oleh solong-solong (pengganti paku).
4. Pintu
Pintu Rumah Bolon yang letaknya di kolong rumah berfungsi sebagai akses keluar dan masuk hewan ternak atau hewan peliharaan.
5. Atap
Atap Rumah Bolon umumnya terbuat dari ijuk dan terdiri dari tiga lapis. Lapisan yang pertama disebut tuham-tuham yang terdiri dari ijuk dan disusun mulai dari jabu bona.
Untuk memberikan perlindungan maksimal, ketebalannya sekitar 20 cm dan luasnya sekitar 1,5 meter. Antara tuham yang satu dengan lainnya juga diisi ijuk agar permukaannya menjadi rata.
Sedangkan lapisan kedua disebut lalubak. Jadi, lalubak disusun dari ijuk yang diambil langsung dari pohon enau yang masih padat. Kemudian baru dilapisi oleh lapisan ketiga. Oh ya, setiap lapisan diikat dengan jarum yang terbuat dari bambu dengan jarak 0,5 meter.
6. Tangga
Rumah Bolon terdiri dari dua jenis tangga, yakni sebagai berikut:
a. Tangga Jantan (balatuk tunggal)
Yakni tangga yang terbuat dari potongan pohon atau tiang. Anak tangganya berkisar antara lima atau tujuh buah.
Pohon yang dapat dipakai untuk membuat tangga Rumah Bolon adalah jenis pohon besar yang batangnya kuat atau disebut juga sibagure.
b. Tangga Betina (balatuk boru-boru)
Tangga Rumah Bolon ini terbuat dari beberapa potong kayu yang keras. Jumlah anak tangga betina harus ganjil.
Ciri Khas Rumah Bolon
Masih mengutip dari buku yang sama, berikut ini sejumlah ciri khas dari Rumah Bolon:
- Bentuk bangunan merupakan perpaduan dari tiga macam hasil seni, yakni seni pahat, seni ukir, dan hasil dari seni kerajinan.
- Bentuk rumah adat ini pada umumnya melambangkan ‘Kerbau Berdiri Tegak’.
- Bagian ujung atap rumahnya dihiasi dengan tanduk kerbau.
- Pada umumnya, rumah adat dibangun berdasarkan hasil musyawarah dan saran-saran dari para orang tua.
Itu dia pembahasan mengenai Rumah Bolon yang merupakan salah satu rumah adat di Sumatera Utara. Jika kamu tertarik ingin melihat langsung, segera buat rencana untuk liburan ke Sumut!
Sumber : DetikSumut