Lampung – Taman Nasional Way Kambas dikenal sebagai tempat konservasi gajah Sumatra. Hal tersebut karena di tempat ini menjadi rumah bagi banyak gajah Sumatra.
Taman Nasional yang terletak di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, terkenal karena kawasannya yang luas yakni sekitar 125 ribu hektare.
Selain menjadi rumah bagi para gajah Sumatra yang terancam punah, terdapat pula hewan dilindungi lainnya seperti badak Sumatra, harimau Sumatra, beruang madu, rusa sambar, kijang, kucing emas, trenggiling, dan beberapa hewan lain yang terancam punah.
TN Way Kambas merupakan satu dari dua taman nasional di Provinsi Lampung. Selain TN Way Kambas, ada pula TN Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Berikut ini detikTravel rangkum beberapa fakta terkait Taman Nasional Way Kambas:
1. Geografis
TN Way Kambas terletak sekitar 90 km dari Kota Bandar Lampung. Atau dapat ditempuh sekitar 2 jam berkendara.
Luas tempat konservasi tersebut sebesar 125.631 hektare dan terdiri dari hutan air rawa, hutan hujan dengan hamparan padang rumput, seluk belukar, pantai, hingga area mangrove.
2. Taman Nasional Tertua di Indonesia
TN Way Kambas disebut sebagai TN tertua di Indonesia. Bahkan kawasan pelestarian ini telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka dan dibangun oleh Belanda.
Mengutip situs resminya, sebelum menjadi taman nasional, Way Kambas telah menjadi kawasan pelestarian alam sejak 1936 saat pendudukan Belanda. Penetapan Way Kambas sebagai kawasan pelestarian, untuk melindungi berbagai satwa liar di dalamnya. Hingga akhirnya Way Kambas ditetapkan sebagai taman nasional pada 26 Agustus 1999.
3. Tempat Konservasi Gajah
Jumlah gajah di dunia terus terancam, oleh karena itu adanya TN Way Kambas sebagai tempat konservasi gajah mesti diperhatikan.
TN Way Kambas digunakan sebagai area konservasi gajah yang tak hanya bertugas menjaga kesehatan dan perkembangan saja, tetapi juga ekosistem yang mendukungnya dilindungi dengan ketat.
4. Pusat latihan gajah Sumatra
TN Way Kambas memiliki kawasan khusus yang dikenal sebagai Pusat Latihan Gajah (PLG). Tempat ini didirikan untuk mengurangi konflik antara gajah dengan manusia, sekaligus menjadi pusat konservasi.
Di PLG, gajah dilatih untuk menangkap, melakukan atraksi, hingga membantu pekerjaan manusia. Gajah yang terlatih akan dimanfaatkan untuk membantu penangan konflik manusia dan satwa, penyelamatan satwa, patroli pengamanan, hingga alat transportasi untuk mengendalikan kebakaran hutan.
5. Rumah Sakit untuk Gajah, Satu-satunya di Asia
Sebagai tempat konservasi gajah, TN Way Kambas juga memiliki rumah sakit untuk gajah. Bahkan disebut ini menjadi satu-satunya di Asia.
Gajah yang sakit di sini bisa dirawat, diperiksa, diberi obat, dan berbagai perawatan layaknya rumah sakit. Terdapat dokter hewan spesialis yang merawat gajah, seperti dokter khusus yang merawat mulut, telinga, dan lainnya.
6. Memiliki berbagai hewan dilindungi
Sebagaimana Taman Nasional, pastinya memiliki berbagai spesies menarik di dalamnya. Di TN Way Kambas, selain gajah Sumatra, ada hewan lain yang dilindungi seperti rusa sambar, tapir, primata, monyet ekor panjang, kijang, harimau Sumatra, badak Sumatra, beruang madu, buaya, dan lainnya.
7. Tutup untuk Wisatawan
Dengan banyaknya daya tarik yang dimiliki TN Way Kambas, sayangnya tempat ini telah tutup untuk kunjungan wisatawan. Hal itu dimulai sejak pandemi Covid-19 muncul. Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut terkait pembukaannya.
Padahal, TN Way Kambas merupakan salah satu destinasi wisata populer di Lampung. Banyak pengunjung mendatangi tempat ini untuk melihat hewan atau atraksi gajah. Hiburannya saat itu meliputi gajah mandi, gajah bermain bola, gajah naik kereta, hingga menunggangi gajah.
Pada akhir tahun lalu, disebutkan bahwa TN Way Kambas akan dibuka dengan konsep baru. Jika sebelumnya berkonsep pariwisata massal, ke depannya tempat ini akan mengedepankan kesejahteraan satwa.
Sumber : DetikTravel