JAKARTA – Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Sydney bekerja sama dengan Atase Perdagangan KBRI Canberra mengikuti pameran produk konstruksi Sydney Build Expo 2023 pada 6 hingga 7 Maret lalu.
Produk konstruksi Indonesia yang ditampilkan PT Cellcius Indoperkasa, PT Graha Adhi Jaya Abadi, PT Alexindo, dan PT Dharma Sumber Nusantara pada pameran tersebut memukau masyarakat Australia.
Kepala ITPC Sydney Christhophorus Barutu mengungkapkan, hal ini ditunjukkan dengan dihasilkannya potensi transaksi senilai 4 juta dolar AS.
“Produk konstruksi Indonesia yang ditampilkan empat perusahaan di pameran Sydney Build Expo 2023 berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar 4 juta dolar AS dan diperkirakan terus meningkat,” ucap Christhophorus dalam keterangannya dikutip, Sabtu (18/3/2023).
“Gencarnya pembangunan infrastruktur di Australia merupakan peluang besar bagi Indonesia. Selain itu, ditambah adanya pencarian alternatif penyuplai di luar RRT dan Rusia oleh buyer Australia,” sambungnya.
Paviliun Indonesia yang diikuti empat perusahaan produsen bahan bangunan Indonesia tersebut memiliki luas 54 meter persegi (m²). PT Cellcius Indoperkasa menampilkan produknya berupa sandwich panel, aluminium heat insulation barrier, dan FRP roof; PT Graha Adhi Jaya Abadi menampilkan produk FRP molded grating, roof, tank, rectangular chemical pond, dan customized order, serta GRP/FRP pipe;
“Sydney Build Expo 2023 rupanya banyak yang tertarik dengan produk alumunium ekstrusi, sandwich panel, timber door, roofing, dan grating,” ucap Christhophorus.
Menurutnya, Australia saat ini tengah fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, jalan tol, rel kereta api, rel kereta metro, pelabuhan, dan bandara.
Beberapa proyek besar yang sedang berjalan dan akan dimulai pembangunannya antara lain jalan tol WestConnex, Sydney Metro Public Transport Project, Western Sydney Airport (NSW).
Keikutsertaan Indonesia dalam pameran Sydney Build Expo 2023 diharapkan dapat menjadi peluang untuk memperkuat kehadiran Indonesia di pasar konstruksi dan bangunan Australia.
“Diprediksi pasar konstruksi dan bangunan Australia akan mengalami pertumbuhan pesat pada beberapa tahun mendatang,” kata Christhophorus.
Selain produk bahan bangunan, mesin dan teknologi konstruksi juga dipamerkan dalam Sydney Build Expo 2023. Salah satunya, teknologi smart-home.
Teknologi tersebut merupakan teknologi yang memungkinkan penghuni rumah untuk mengontrol sistem keamanan, suhu, pencahayaan, dan perangkat elektronik lainnya di rumah secara otomatis atau jarak jauh melalui aplikasi ponsel pintar atau perangkat lainnya yang terhubung ke internet.
Berdasarkan data ITPC Sydney pada 2022, total nilai ekspor produk konstruksi dari Indonesia ke Australia tercatat sebesar 662 juta dolar AS.
Produk wood and articles of wood kode HS 44 masih menjadi produk unggulan Indonesia dengan total ekspor sebesar 243 juta dolar AS pada 2022 dan meningkat sebesar 1,05 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sumber: Tribun News