Indonesia menerima estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja dan akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
Serah terima keketuaan berlangsung pada Upacara Penutupan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 serta KTT terkait di Hotel Sokha Phnom Penh, Minggu, 13 November 2018. 2022.
Secara simbolis, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen sebagai tanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN.
Keketuaan Indonesia akan mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” Suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023.
ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai serta jangkar stabilitas dunia. ASEAN juga harus secara konsisten menjunjung tinggi hukum internasional dan tidak bertindak sebagai wakil dari siapapun.
ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi, tegas Presiden Joko Widodo.
Presiden juga menginginkan agar ASEAN menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan.
Peningkatan kapasitas lembaga ASEAN juga harus menjadi perhatian untuk menjawab tantangan dua dekade mendatang.
Presiden optimistis pada tahun 2045, ASEAN akan lebih adaptif, responsif, dan kompetitif.
Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yang konsisten dengan semangat kerja sama dan implementasi penuh Piagam ASEAN.
Presiden mengundang seluruh pemimpin ASEAN untuk menghadiri KTT ASEAN di Indonesia tahun depan.
Penting dan Relevan
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.”
Indonesia ingin ASEAN tetap penting dan relevan untuk menjadikan ASEAN penting dan menjadi penting dan relevan secara internal bagi rakyat dan secara eksternal bagi kawasan Indo-Pasifik dan dunia.
Dengan dasar pemikiran inilah keketuaan Indonesia akan mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Marsudi mengatakan, logo keketuaan ASEAN yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada saat serah terima keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia menggambarkan langit, gunung, laut, dan bumi serta burung Maleo sebagai salah satu dari beberapa spesies fauna Indonesia.
Langit adalah visualisasi merangkul dan memelihara. Gunung dan bumi adalah visualisasi soliditas dan stabilitas. Pegunungan juga melambangkan arah pertumbuhan yang optimis, kata Menlu.
Formasi gunung menunjukkan pertumbuhan ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi ini memiliki makna membawa seluruh ASEAN tumbuh ke arah yang lebih baik.
Lautan secara konseptual merupakan penghubung dan pemersatu bagi setiap pulau antar negara di kawasan tersebut.
Simbolisasi fauna dengan profil burung maleo merupakan representasi kekayaan keanekaragaman hayati nusantara, karena maleo merupakan burung khas endemik sulawesi, indonesia.
Keseluruhan bentuk simbol sangat dinamis, responsif, dan adaptif dalam merespon segala perubahan yang terjadi secara internal maupun eksternal.
ASEAN memiliki tiga pilar kerjasama yaitu pilar politik-keamanan, pilar ekonomi, dan pilar sosial budaya.
Pada masa keketuaan, penanganan pilar politik dan keamanan akan dikoordinasikan oleh Menko Polhukam dan Menlu.
Pilar ekonomi akan dikoordinir oleh menteri koordinator bidang ekonomi dan pilar sosial budaya oleh menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan.
Tahun depan, kegiatan pertama adalah pertemuan para menteri luar negeri berupa retret yang akan dilaksanakan pada bulan Januari. Untuk memaksimalkan penggunaan gedung Sekretariat ASEAN, sebagian besar pertemuan di tingkat teknis akan diadakan di Sekretariat ASEAN, Jakarta.
Gedung Sekretariat ASEAN yang baru memiliki ruang pertemuan yang memadai dan cocok untuk pertemuan ASEAN.
Oleh karena itu, Pertemuan Pemimpin ASEAN pada bulan April diadakan di Sekretariat ASEAN.
Pertemuan khusus para Menteri Luar Negeri juga diselenggarakan di Sekretariat ASEAN.
Diperkirakan lebih dari 50 pertemuan akan diselenggarakan di Sekretariat ASEAN tahun depan.
Indonesia juga akan mengadakan acara unggulan selama keketuaan ASEAN, termasuk Forum Infrastruktur Indo Pasifik dan Forum Bisnis Ekonomi Kreatif ASEAN.
Dengan niat baik dan kerja keras, keketuaan Indonesia di ASEAN diharapkan dapat membawa manfaat tidak hanya bagi masyarakat Indonesia tetapi juga bagi masyarakat ASEAN dan dunia.
Indonesia di ASEAN 2023 hadir di tengah kondisi dunia yang belum kondusif dan sederet tantangan multidimensi. Keketuaan ini akan berlaku mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2023.
Menlu Marsudi mengatakan, keketuaan Indonesia datang di tengah kondisi global yang sulit.
Dari sisi geopolitik dan ekonomi, situasi masih belum kondusif, dan dunia terus mengalami tantangan multidimensi.
Dalam hal tantangan dari perspektif geopolitik, rivalitas akan tetap tajam. ASEAN berharap rivalitas ini tetap dapat dikelola, sehingga tidak terjadi konflik terbuka atau perang baru. Pengelolaan serupa juga penting di kawasan Indo-Pasifik dan juga di Asia Tenggara.
Dari sisi ekonomi global, jika negara-negara di dunia tidak segera memperkuat kerjasama terutama untuk mengatasi krisis pangan dan energi, maka ruang fiskal negara berkembang akan semakin sempit. Menlu mengingatkan, situasi ekonomi dunia tahun depan akan semakin parah.
Masyarakat ASEAN patut bersyukur bahwa di tengah proyeksi pertumbuhan ekonomi yang terus merosot, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global.
Kawasan ini memang pernah dilanda krisis keuangan yang cukup dalam, namun setelah itu Asia Tenggara memiliki kinerja ekonomi yang cukup kuat.
Menlu mengatakan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN hampir selalu di atas rata-rata pertumbuhan dunia. Misalnya, pertumbuhan ekonomi ASEAN pada 2012 sebesar 6,2 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi dunia tercatat sebesar 2,7 persen.
Demikian pula pertumbuhan ekonomi ASEAN pada 2015 tercatat sebesar 4,8 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,1 persen. Pada tahun 2018, pertumbuhan ekonomi ASEAN tahun 2018 tercatat sebesar 5,2 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,3 persen.
Pada 2019, pertumbuhan ekonomi ASEAN tercatat sebesar 4,6 persen, sedangkan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 2,6 persen.
Pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN diproyeksikan sebesar 5,1 persen pada tahun 2022, yang diperkirakan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen.
Jika dilihat dari kinerja ekonomi masing-masing negara ASEAN tahun ini juga cukup baik, misalnya Indonesia.
Untuk kuartal ketiga, Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,72 persen, naik dari 5,4 persen pada kuartal kedua, kata Menlu.
Tren inilah yang ingin dipertahankan oleh Indonesia. Indonesia berupaya menjadikan kawasan Asia Tenggara tetap sebagai hub atau Epicentrum of Growth. ASEAN tetap mampu menjadi penggerak stabilitas kawasan dan menjaga sentralitasnya.
Sumber: En.Antara News