Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Didiek Hartantyo mengatakan pihaknya akan melakukan inspeksi kelengkapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagai salah satu strategi menghadapi peningkatan volume angkutan kereta api selama Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
“Kesiapan kereta api untuk menyelenggarakan Nataru sudah mulai kami lakukan,” kata Didiek dalam RDP Komisi VI dengan Eselon I Kementerian Perhubungan di Kompleks Parlementer DPR RI, Rabu (14/12).
Melalui inspeksi bersama, PT KAI telah memeriksa seluruh kesiapan, baik sarana perkeretaapian maupun stasiun di Daop 1 sampai dengan Daop 9 Jember, dan Divre I Sumatra Utara sampai dengan Divre 4 Tanjungkarang.
Inspeksi itu dilakukan oleh jajaran direksi dan komisaris PT KAI bersama dengan jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi dengan menggunakan Kereta Api Inspeksi sepanjang Oktober hingga Desember.
PT KAI, lanjut Didiek, juga menyediakan Posko Angkutan Nataru 2022/2023 selama 18 Hari pada 22 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023 guna memastikan pelaksanaan Angkutan Nataru 2022/2023 berjalan lancar.
Lebih lanjut, PT KAI juga menambah perjalanan sebanyak 51 KA/Hari dengan mengoptimalkan sarana Siap Operasi. Adapun jumlah perjalanan KA selama masa Nataru 2023 diperkirakan naik sebanyak 95% atau 507 KA/Hari.
Sementara itu, untuk mengantisipasi gangguan sarana, PT KAI juga menempatkan sarana posko di Jawa berupa Lokomotif posko sebanyak 14 titik; kereta pembangkit 14 titik; dan Crane di 3 titik posko.
Untuk mengantisipasi gangguan prasarana perkeretaapian, PT KAI menempatkan petugas prasarana extra antara lain Petugas Jaga Jalan Lintas (PJL) 324 orang; Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) 45 orang; Petugas Daerah Rawan (PDR) 62 orang.
Sumber: Gatra